Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Menangis
adalah hal yang manusiawi pada diri manusia. Menangis bukanlah menunjukkan
kelemahan jiwa seseorang. Salah besar jika ada anggapan bahwa orang yang rajin
menangis adalah orang yang jiwanya lemah. Nabi Muhammad SAW adalah sosok
manusia perkasa yang ulet, tahan uji, dan jauh dari sifat-sifat lemah. Terbukti
beliau dapat menaklukkan semua serangan atas diri beliau, baik yang datang dari
manusia, syaitan, bahkan yang datang dari hawa nafsu beliau sendiri.
Hal ini ditegaskan
oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Najmi: “ Dan, tidaklah dia (Nabi Muhammad)
itu berbicara dengan hawa nafsu, tetapi apa yang dikatakannya adalah
berdasarkan pada wahyu yang diwahyukan kepadanya”Sosok lain adalah Umar “Al
Farouq” bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, khalifah Rasulullah yang kedua. Beliau
terkenal sangat tegas terhadap kedzaliman, dan mampu membuat kecut perut
musuh-musuh Islam berbentuk kekuatan super power sekalipun, seumpama Romawi dan
Parsi. Namun dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang beliau miliki, ternyata
beliau sangat mudah menangis sampai mengguguk-guguk bila berdiri sholat
menghadap Tuhannya, atau saat berdzikir menyebut dan mengingat asma Tuhannya.
Padahal Nabi dalam hadits Bukhari Muslim mengatakan bahwa syaitan tidak akan
berani berpapasan dengan Umar bin Khattab!
Sosok lain
lagi adalah Muhammad Al Fattah, penakluk Konstantinopel. Beliau adalah seorang
Pemimpin Islam yang sangat ulet dan perkasa di medan pertempuran, namun
acapkali menangis tersedu-sedu saat mengadu kepada Tuhannya di malam hari yang
sepi di kemahnya yang sederhana, di tengah-tengah kemah pasukannya yang
terlelap kelelahan karena bertempur seharian.
Tegasnya,
sekali lagi, menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seorang hamba yang
menyebabkan seseorang dapat jatuh ke jurang kehinaan, namun justru sikap
terpuji yang mesti wujud pada diri setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri
pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting; khouf (rasa takut) dan roja’
(rasa harap).
Di masa
sekarang ini banyak yang mencela orang yang suka menangis. Tidak jarang ketika
seseorang melihat orang lain beribadah semisal; sholat, membaca Al Qur’an,
berdzikir sambil menangis, maka orang yang melihat perbuatannya itu justru
mengejek dan merendahkan perbuatan menangis tersebut.
Ada pula
sekelompok umat Islam sekarang ini, yang sangat rajin membid’ahkan kaum
muslimin yang rajin menangis.
Benarkah
menangis sebuah perbuatan yang bid’ah? Apakah ada dasarnya di dalam Al Qur’an
dan sunnah Rasul perintah menangis tersebut?
Ternyata ada
banyak sekali ayat-ayat suci al-Qur’an yang mengajarkan dan mengkisahkan kepada
kita perihal menangis ini, antara lain :
1. Surat Al
Isra: 109
“Dan mereka
bersujud sambil menangis dan maka bertambahlah atas mereka perasaan khusyu’”
2. Surat An
Najmi: 59-60
“Apakah
karena keterangan ini kamu merasa heran, lalu tertawa dan tidak menangis?”
3. Surat
Maryam: 58
“…apabila
dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Kisah-Kisah
Tangisan Dalam Hadits
Hadits 1
Dari Ibnu
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu Rasulullah bersabda kepadaku: “Bacakanlah kepadaku Al
Qur’an. Aku menjawab, “Ya Rasulullah bagaimana aku akan membacakan Al Qur’an
kepadamu, padahal kepadamulah Al Qur’an itu telah diturunkan. Rasul bersabda:
“Aku suka mendengar Al Qur’an itu dibaca oleh orang lain. Maka aku membaca
surat An Nisa’ sampai kepada ayat fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bi
syahidin waji’na bika ‘ala haaulai syahidan (bagaimanakah bila Kami telah
mendatangkan engkau (Rasulullah) sebagai saksi atas semua mereka itu?)
Rasulullah bersabda, “ Cukuplah bacaanmu itu Ibnu Mas’ud. Maka Ibnu Mas’ud
berkata, “maka aku menoleh pada Nabi, maka kulihat mata Nabi berlinang basah
oleh air mata. (HR. Bukhari Muslim)
Hadits 2
Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, pada suatu hari Rasulullah berkhutbah yang
mana belum pernah aku mendengar khutbah Beliau yang seperti itu. Maka Beliau
bersabda dalam khutbahnya itu: “Andaikata kamu mengetahui apa yang aku ketahui,
niscaya kamu semua akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. Anas berkata,
“saat itu para Sahabat Nabi semuanya menutup wajah mereka sambil menangis
tersedu-sedu. (HR. Bukhari Muslim)
Hadits 3
Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda, “Tidak akan masuk
ke dalam neraka, seseorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah,
sehingga air susu kembali ke putingnya, dan tidak akan dapat bersatu debu saat
berjihad fisabillah dengan asap neraka jahannam”. (HR. Tarmidzi)
Hadits ini
mengungkapkan bahwa mustahil bagi seseorang yang pernah menangis berurai air
mata karena takut kepada Allah saat di dunia, bakal dimasukkan ke dalam neraka
oleh Allah Azza Wa Jalla di hari kiamat.
Hadits 4
Dari Abdullah
bin As Syikhkhir dia berkata, aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam saat itu Beliau sedang melaksanakan shalat, maka terdengarlah rintihan
Nabi karena menangis seumpama air yang sedang direbus dalam periuk. (HR. Abu
Dawwud, Turmidzi)
Hadits 5
Abu Umamah
radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah telah bersabda, “Tiada sesuatu yang
lebih disukai Allah melainkan dua tetes dan dua bekas; Tetesan air mata karena
takut kepada Allah dan tetesan darah dalam mempertahankan agama Allah. Adapun
dua bekas adalah bekas perjuangan fi sabilillah dan bekas yang timbul karena memperjuangkan
hal-hal yang diwajibkan Allah. (HR. Turmidzi)
Hadits 6.
Rasul
bersabda: “Menangislah kamu semua. Dan apabila kamu tidak dapat menangis maka
pura-pura menangislah kamu!” (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Dishohihkan oleh Hakim
dan Dzahabi).
Dalam hadits
ini, menangis jelas ada diperintahkan oleh Rasulullah kepada umatnya. Dan jika
hati kita masih keras sehingga sulit untuk menangis, maka Nabi memerintahkan
untuk berpura-pura menangis terlebih dahulu. Pura-pura menangis bukanlah
sesuatu yang buruk. Banyak orang hari ini, karena ketidak tahuannya, mereka
selalu menghina saat melihat orang lain berusaha keras untuk menangis dengan
menuduh mereka pura-pura menangis.
Di mata
mereka pura-pura menangis adalah perbuatan hina dan dosa. Padahal berpura-pura
menangis adalah ibadah di sisi Allah Azza Wa Jalla. Kenapa pura-pura menangis
disebut ibadah? Jawabnya tidak lain karena pura-pura menangis adalah perintah
Rasulullah. Sudah diketahui dalam Islam bahwa menjalankan sebuah perintah Nabi
adalah ibadah di sisi Allah. Dan, menjalankan sebuah ibadah akan mendapatkan
pahala dan ganjaran kebaikan dari Allah Robbul Jalal. Maka apakah pantas orang
yang sedang beribadah , dalam hal ini pura-pura menangis, mendapatkan ejekan
dari mereka yang mengaku muslimin juga?
Hadits 7.
Dari Al Irbad
bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah telah menasehati kami
dengan nasehat yang menyebabkan hati kami bergetar dan airmata kami
bercucuran.” ( HR. Abu Daud)
Kisah-Kisah
Tentang Tangisan Sahabat Nabi
Saat
Rasulullah sakit keras dan tidak dapat mengimami sholat dengan para sahabat,
saat itu Rasulullah memerintahkan Abu Bakar Siddiq radhiyallahu ‘anhu menjadi
imam atas para Sahabat. Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan bahwa jika
Abu Bakar berdiri sebagai imam menggantikan Rasulullah maka beliau akan
menangis keras sekali sehingga bacaan qur’annya tertutup (tidak terdengar oleh
para Sahabat) karena suara tangisannya itu. (HR. Bukhari Muslim)
Anas
radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah telah bersabda pada Ubay bin Ka’ab, “Allah
telah menyuruh aku membacakan surat Lam Yakunil ladzina (Al Bayyinah) kepadamu.
Ubay radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah Allah menyebut namaku, ya
Rasulullah?” Nabi menjawab “Iya. Namamu dan nama bapakmu.” Maka menangislah
Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. (HR. Bukhari Muslim).
Suatu hari
sesudah Nabi wafat, Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma mendatangi Ummu
Aiman. Beliau berdua berziarah kepada Ummu Aiman karena mengikuti perilaku Nabi
yang sering menziarahi wanita mulia ini. Saat kedua Sahabat utama Nabi tersebut
sampai di rumah Ummu Aiman, serta merta Ummu Aiman menangis. Abu Bakar dan Umar
bertanya kepada Ummu Aiman, kenapa wanita mulia itu menangis, seraya keduanya
berkata, “Tidakkah engkau mengetahui bahwa apa yang tersedia untuk Rasulullah di
sisi Allah adalah jauh lebih baik?”. Saat itu Ummu Aiman menjawab, “Aku bukan
menangis karena itu, tetapi aku menangis karena wahyu dari langit kini telah
terputus dengan wafatnya Rasulullah.” Jawaban Ummu Aiman ini serta merta
menyebabkan Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma menangis mengiringi
tangisan Ummu Aiman. Kemudian mereka bertiga sama-sama menangis. (HR. Muslim)
Beruntunglah
orang yang dapat menangis karena takut kepada Allah atau karena terharu dalam
agama, terkadang menangis juga bisa terjadi karena besarnya kasih sayang yang
diletakkan Allah dalam dada seseorang. Nabi Muhammad pernah menangis saat
melihat putra tercinta, Ibrahim dalam sakaratul maut. Beliau berkata: “Air mata
ini adalah kasih sayang yang diletakkan Allah dalam hati setiap hamba-Nya.”
Namun
demikian, rugi rasanya jika air mata tertumpah untuk hal-hal yang sepele, dan
tidak bernilai disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hari ini banyak air mata
tertumpah untuk hal yang sia-sia, sementara untuk agama matanya beku tak pernah
menangis.
Rasul
berpesan: “Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah karena hati orang
itu keras, dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah
diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang adalah karena orang tersebut
lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan. Panjang
angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan terlalu mencintai
dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa.”
Wallahu
a’lam.
Source :
tengkuzulkarnain.net
BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Menangis Adalah Sunnah Dalam Islam"Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.
"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA 0 Responses to "Menangis Adalah Sunnah Dalam Islam"
Posting Komentar