Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Artikel motivasi - Istriku berkata kepada aku yang sedang baca Koran, "berapa lama
lagi kamu baca Koran itu? Tolong kamu ke sini Dan Bantu anak perempuanmu tersayang
untuk makan."
Aku taruh Koran Dan melihat anak perempuanku satu2nya,namanya Sindu tampak
ketakutan air matanya mengalir. Di depannya Ada semangkuk nasi berisi nasi susu
asam/yogurt (nasi khas India /curd rice). Sindu anak yang manis Dan termasuk
pintar dalam usianya yang baru 8 tahun dia sangat tidak suka makan curd rice
ini.
Ibu Dan istriku masih kuno mereka percaya sekali kalau makan curd rice Ada
"cooling effect". Aku mengambil mangkok Dan berkata, "Sindu
sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak
,nanti ibumu akan teriak2 sama ayah."
Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku. Tangis Sindu
mereda Dan IA menghapus air Mata dengan tangannya Dan berkata, "boleh ayah
akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan
aku habiskan, tapi aku akan minta..." agak ragu2 sejenak... "akan
minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji
memenuhi permintaan Ku?"
Aku menjawab, "Oh pasti sayang".
Sindu tanya sekali lagi, "betul ayah?"
"Yah pasti.." sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah
mudaan Dan lembut sebagai tanda setuju.
Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama,istriku menepuk tangan
Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, "janji" kata istriku.
Aku sedikit khawatir Dan berkata: "Sindu jangan minta komputer atau barang2
lain yang Mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang." Sindu
menjawab, "jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 Mahal kok."
Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan Dan kelihatannya sangat menderita dia
bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama
istri Dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.
Setelah Sindu melewati penderitaannya dia mendekatiku dengan Mata penuh harap
Dan semua perhatian (aku ,istriku Dan juga ibuku) tertuju kepadanya.
Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada Hari Minggu.
Istriku spontan berkata, "permintaan Gila, anak perempuan dibotakin,tidak
mungkin!" Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga Kita, dia
terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan Kita.
Aku coba membujuk: "Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua
akan sedih melihatmu botak." Tapi Sindu tetap dengan pilihannya,
"tidak Ada 'yah, tak Ada keinginan lain," kata Sindu.
Aku coba memohon kepada Sindu, "tolonglah kenapa kamu tidak
mencoba untuk mengerti perasaan kami."
Sindu dengan menangis berkata, "ayah sudah melihat bagaimana menderitanya
aku menghabiskan nasi susu asam itu Dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi
permintaan aku kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri?
Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa Kita harus memenuhi
janji Kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra
(raja India jaman dahulu kala ) untuk memenuhi janjinya raja real memberikan
tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri."
Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, "janji
Kita harus ditepati." Secara serentak istri Dan ibuku berkata,
"apakah aku sudah Gila?"
"Tidak," jawabku, "kalau Kita menjilat ludah sendiri,
dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri."
"Sindu permintaanmu akan kami penuhi."
Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar Dan matanya besar Dan bagus.
Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak
berjalan ke kelasnya Dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku
membalas lambaian tangannya. Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari Mobil sambil
berteriak, "Sindu tolong tunggu saya." yang mengejutkanku ternyata
kepala anak laki2 itu botak aku berpikir mungkin "botak" model jaman
sekarang.
Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari Mobil Dan berkata,
"anak anda,Sindu benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia
sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia." Wanita
itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai melelh
dipipinya " bulan lalu Harish tidak masuk sekolah,karena chemo therapy
kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek oleh
teman2 sekelasnya. Nah, Minggu lalu Sindu datang ke rumah Dan berjanji kepada
anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul2 tidak
menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya
yang indah untuk anakku Harish. Tuan Dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan
mempunyai anak perempuan yang berhati mulia."
Aku berdiri terpaku Dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku
tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih.
**
Sungguh luar biasa bila setiap orang mampu/mau berkorban demi orang
lain. Kehilangan sesutau yang berharga demi memberikan dorongan semangat kepada
orang lain merupakan hal yang sangat luar biasa dan jarang dari jumlah manusia
yang hidup dimuka bumi ini memiliki keberanian dan ketulusan seperti itu...
Mari kita
renungkan dan mari kita mencoba berani seperti anak kecil itu.
Source:ebook kumpulan cerita motivasi|4share
BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Malaikat kecilku tolong ajarkan kami tentang kasih"Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.
"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA 1 Responses to "Malaikat kecilku tolong ajarkan kami tentang kasih"
MALAIKAT KECILKU TOLONG AJARKAN KAMI TENTANG KASIH....
13/10/11, 21.55
Posting Komentar