Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Seorang
bapak (suami), pernah bertanya dalam sebuah dialog interaktif konsultasi
keluarga di sebuah situs Islam lokal, tentang bagaimana mendapatkan kasih
sayang dan pengabdian istri. Dan yang tidak kalah ‘heboh’, tidak sedikit
pertanyaan yang ujung-ujungnya ingin melakukan poligami dengan berbagai alasan
tentunya.
Poligami,
jelas sangat diperbolehkan dan dicontohkan oleh baginda Rasul meski pun dalam
tradisi dan budaya masyarakat kita, beristri lebih dari satu masih merupakan
hal yang dianggap tidak lazim bahkan tabu.
Namun sepertinya, ada hal yang sering
terlupakan oleh para suami, sudahkah kita mencontoh Rasulullah dalam urusan
romantisme berumah tangga? Sehingga Nabi SAW karena romantismenya yang luar
biasa terhadap para istri beliau tidak pernah kita mendengar ada masalah yang
besar dalam rumah tangga bersama para istrinya.
Jadi, untuk
sementara kesampingkan dulu masalah seperti ketidakbahagiaan beristri yang
usianya lebih tua, rumah tangga tidak harmonis, sehingga memunculkan wacana
yang saat ini sedang ngetrend; poligami.
Padahal
sesungguhnya jika kita mau merenunginya kembali, bisa jadi permasalahan
utamanya sangat sederhana; kita kurang romantis!
Mari
kemudian kita cermati tauladan dari Rasulullah, manusia agung yang sangat
romantis terhadap istri-istrinya sebelum kita bicarakan niat atau kemungkinan
untuk berpoligami.
Rasulullah
SAW adalah contoh yang terbaik seorang suami yang mengamalkan sistem Poligami.
Baginda Nabi sangat romantis kepada semua istrinya.
Dalam satu
kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan
suaminya dan bertanya, “Diantara istri-istri Rasul, siapakah yang paling
disayangi?”. Rasulullah SAW hanya tersenyum lalu berkata, “Aku akan beritahukan
kepada kalian nanti”
Setelah itu,
dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah kepada
istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak
memberitahu kepada istri-istri yang lain.
Lalu suatu
hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan
yang sama. Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Yang paling aku sayangi adalah yang
kuberikan cincin kepadanya”. Kemudian, istri-istri Nabi SAW itu tersenyum puas
karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa
dirinya tidak terasing.
Masih ada
amalan-amalan lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan suasana romatis
seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Apabila pasangan suami istri berpegangan tangan, dosa-dosa akan keluar melalui
celah-celah jari mereka”.
Rasulullah
SAW selalu berpegangan tangan dengan Aisyah ketika di dalam rumah. Beliau
acapkali memotong kuku istrinya, mandi janabat bersama, atau mengajak salah
satu istrinya bepergian, setelah sebelumnya mengundinya untuk menambah kasih
dan sayang di antara mereka.
Baginda Nabi
SAW juga selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan yang menyenangkan dan
membuat hati berbunga-bunga. “Wahai si pipi kemerah-merahan” adalah contoh
panggilan yang selalu beliau ucapkan tatkala memanggil Aisyah.
Itulah
sedikit contoh romantisme Rasulullah SAW yang dapat kita teladani dan
praktekkan dalam kehidupan berumah tangga. Tentu, masih banyak contoh
romantisme lainnya.
Kepada
suami-suami yang baik, mulailah bersikap lembut dan berupaya membuat sang istri
selalu mengembang senyumnya. Peganglah tangan istri anda setiap waktu, setiap
kesempatan. Begitu pula para istri-istri yang sholehah, peganglah juga tangan
suami anda untuk menghapuskan segala dosa-dosa.
Jadi, jika
kita bisa meniru romantisme ala Rasul, sehingga istri pun membalas dengan yang
tidak kalah romantisnya, masalah mana lagi yang sempat mampir dalam bahtera rumah
tangga kita?
Ibarat kata,
tidak ada makanan di rumah pun bisa diselesaikan berdua dengan tetap tersenyum,
bukan begitu?
Semoga kita
bisa mengambil hikmah dari membaca notes ini
Source:eramuslim.com
BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Romantisnya Rasulullah SAW"Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.
"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA