Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Manusia
selalu berusaha dengan berbagai macam cara untuk melindungi dirinya dari
ganguan dan kejahatan orang lain. Banyak cara yang di tempuh dan jalan yang di
lalui untuk tujuan ini.
Sejak zaman
dahulu dalam dunia persilatan telah kita dengar berbagai macam nama ilmu
kesaktian. Kalau dulu anda pernah mengikuti sandiwara Saur sepuh tentu anda
akan kenal pada Ajian serat jiwa dan Lampah umpuh ilmu pamungkas raja
Madangkara Brama kumbara.Di zaman rudal dan senjata mutakhir sekarang ini pun
masih banyak orang yang mengejar ilmu kesaktian semacam ini, dengan berbagai
macam tujuan dan alasan.
Untuk menjaga diri, agar tekenal sebagai jawara, atau
mungkin seorang ustadz atau dai’ mempelajarinya agar da’wahnya lancar karena
dapat mengalahkan atau paling tidak melindungi diri dari kejahatan orang yang
tidak senang pada kebaikan.
Perlu juga
kita ketahui, ilmu kadikjayaan ini ada dua sumber yang berbeda, biasa dikenal
dengan sebutan ilmu hitam dan ilmu putih. Ilmu putih adalah kesaktian yang
diperoleh dengan amalan tertentu yang tidak bertentangan dengan syariat islam,
sedangkan ilmu hitam adalah kebalikannya kesaktian itu diperoleh dengan
malakukan suatu amalan yang dilarang Allah.
Dalam
tulisan ini saya ingin menunjukkan pembaca pada suatu kesaktian luar biasa
sangat penting untuk kita miliki, khususnya yang berkecimpung dalam dunia
da’wah. Ilmu ini adalah ilmu kebal yang diajarkan dan diwariskan Rasulullah SAW
kepada sahabat-sahabatnya.
Yang saya
maksud dengan ilmu kebal disini bukan kita tidak mempan disabet pedang, atau
tidak bisa ditembus oleh peluru. Ilmu kebal tingkat tinggi yang diajarkan
Rasulullah SAW adalah kekebalan hati. Orang yang menguasai ilmu ini tidak akan
mudah sakit hati, tidak gampang tersulut kemarahannya, tidak gampang termakan
hasutan orang, jauh dari dengki dan hasud sehingga hidupnya terasa benar-benar
tentram.
Rasulullah
sangat pemaaf, tidak mudah merasa sakit hati walaupun diperlakukan dengan
perbuatan yang sangat menyakitkan sekalipun. Beliau dicaci dihina disakiti
tetapi dengan mudahnya beliau melupakan itu semua.
Diriwayatkan
bahwa Rasulullah setiap kali pulang dari masjid Beliau diludahi oleh seorang
kafir, suatu hari Raulullah SAW tidak mendapati orang tersebut, ketika
Rasulullah mengetahui orang itu ternyata sakit beliau bergegas untuk
menjenguknya, dan sebab itulah orang tersebut masuk islam. Dalam perjalanan
da’wah ke Taif pun tidak kalah pedihnya cobaan yang Rasulullah SAW hadapi,
Rasulullah SAW ditolak oleh pemimpin Tsaqiif bahkan beliau dilempari batu oleh
budak-budak dan orang-orang bodoh dari mereka sehingga kedua kakinya berlumuran
darah.
Ketika
malaikat Jibril menawarkan untuk membinasakan mereka Rasulullah SAW menolak
bahkan Rasulullah SAW mendoakan mereka agar mendapat pengampunan Allah.
Bukankah
kita sering kali merasa sakit hati, tersinggung dan kecewa hanya karena hal
sepele?
Keadaan
seperti ini membuat kita mudah marah, menyimpan kebencian dan dendam pada orang
yang ada disekitar kita. Padahal perasaan seperti itu kalau dibiarkan akan
mengganggu kesehatan jasmani juga, seperti penyakit darah tinggi, jantung dan
lain-lain. kalau begitu kiranya anda sangat perlu untuk mendalami jurus-jurus
sakti ini.
Apakah
sepuluh jurus itu, dan bagaimana kita mengusainya?
Jurus-jurus
itu adalah ayat-ayat al-quran dan hadis-hadis Rasulullah SAW.
Cara
mendapatkan kekebalan itu adalah dengan memahami, menghayati dan berusaha
mencontoh rasulullah SAW dalam mengamalkannya. Orang yang dapat mengusai
jurus-jurus ini dengan sempurna bukan saja ia akan sakti di dunia, namun
diakhirat pun dia dianggap sebagai jawara yang telah dapat mengalahkan hawa
nafsunya. Ia akan mendapat pahala yang besar dan kemulian dari Allah SWT.
* Jurus
pertama : Menahan Marah.
Jurus ini
mengingatkan kita untuk dapat menahan amarah. Allah berfirman:
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ
يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [آل عمران/134]
Artinya :
Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan( kesalahan) orang lain.
Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran: 134)
* Jurus
kedua : Ahlaq paling utama
Jurus ini
mengingatkan kita untuk dapat meraih ahlaq paling utama. Rasulullah SAW
bersabda :
قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم
: يا عقبة ألا أخبرك
بأفضل أخلاق أهل الدنيا
وأهل الآخرة تصل من
قطعك وتعطى من حرمك
وتعفو عمن ظلمك . جامع
الأحاديث – (ج 37 / ص 309)
Rasulullah
SAW bersabda : Wahai Uqbah tidakkah aku memberitahumu akan ahlaq paling utama
bagi penghuni dunia dan aqhirat ? Engkau menyambung hubungan terhadap orang
yang memutus hubungan denganmu, engkau memberi orang yang tidak mau memberimu,
dan engkau memaafkan orang yang mendzalimimu. (jami’ul hadis juz 37, hal : 309)
* Jurus
ketiga : Memaafkan
Jurus ini
mengingatkan kita untuk mudah memafkan.
فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ [الحجر/85]
Artinya :
Maka maafkanlah dengan cara yang baik. (QS: Al-Hijr: 85)
* Jurus
keempat : Ampunan Allah
Jurus ini
mengingatkan kita agar mendapat ampunan Allah.
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ
يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور/22]
Artinya :
dan hendaklah mereka memafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa
Allah megampunimu? Dan Allah Maha pengampun lagi maha Penyayang. (QS: An-Nur:
22)
* Jurus
kelima: Sabar
Jurus ini
mengingatkan kita agar bersifat sabar. Allah berfirman :
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ
ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
[الشورى/43]
Artinya:
Barang siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu
termasuk perbuatan yang mulia. (QS: As-Syuraa: 43)
* Jurus
keenam : Wasiat Nabi
Jurus ini
mengingatkan kita pada sebuah wasiat Baginda nabi SAW.
Rasulullah
SAW bersabda :
عن أبي هريرة
رضي الله عنه أن
رجلا قال للنبي صلى
الله عليه وسلم : أوصني
قال : لا تغضب ،
فردد مرارا فقال لا
تغضب . رواه البخاري
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. Bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW : “Berilah aku
wasiat” Nabi berkata : “Janganlah egkau marah”. Orang itu mengulangi
berkali-kali permintaannya, nabi pun berkata : “janganlah engkau marah”. (HR.
Imam Buhori).
* Jurus
ketujuh : Lemah lembut
Jurus ini
mengingatkan kita akan kehebatan sikap lemah lembut. Rasulullah SAW bersabda :
عن عائشة رضي
الله عنها قالت : قال
رسول الله صلى الله
عليه وسلم : إن الرفق
لا يكون في شيء
إلا زانه ولا ينزع
من شيء إلا شانه
. رواه مسلم .
Artinya :
dari Sayyidah A’isyah ra. Ia berkata: rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya
lemah lembut tidaklah berada pada suatu apapun kecuali akan menhiasinya, dan
tidaklah dicabut sifat lemah lembut itu dari sesuatu kecuali akan menjadikannya
buruk. (HR. Imam Muslim).
* Jurus
kedelapan : Kekuatan inti
Jurus ini mengingatkan
kita bahwa kekuatan yang sesungguhnya adalah menahan amarah. Rasulullah SAW
bersabda :
عن أبي هريرة
رضي الله عنه قال
، أن رسول
الله صلى الله عليه
وسلم قال : ليس الشديد
بالصرعة ، إنما الشديد
الذي يملك نفسه عند
الغضب . متفق عليه .
Artinya :
dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah kekuatan itu
dengan menang dalam bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang
dapat menahan amarahnya ketika ia marah. (HR. Imam Bukhari Muslim).
* Jurus
kesembilan : Ihtimalul adza
Jurus ini
mengingatkan kita bahwa ihtimalul adza (bersabar atas keburukan orang) adalah
pembuka pertolongan Allah. Rasulullah SAW bersabda :
عن أبي هريرة
رضي الله عنه قال
: أن رجلا قال يا
رسول الله ، إن
لي قرابة أصلهم ويقطعونني
، وأحسن إليهم
ويسيئون إلي ، وأحلمعنهم
ويجهلون علي ، فقال
: لئن كنت كما قلت
كأنما تسفهم المل ،
ولا يزال معك من
الله ظهير عليهم ما
دمت على ذلك . رواه
مسلم .
Dari Abu
Hurairah ra. Bahwa seorang berkata kepada rasulullah SAW: “Sesungguhnya aku
mempunyai kerabat, aku selalu menyambung hubungan baik dengan mereka tetapi
mereka selalu memutuskannya, aku berbuat baik akan tetapi mereka membalasnya
dengan keburukan, aku berlaku bijak akan tetapi mereka berlaku bodoh.
Rasulullah SAW kemudian bersabda: Bila keadaannya seperti yang engkau katakan,
mereka itu seperti meminum abu yang panas, dan senantiasa Allah akan memberikan
pertolongan kepadamu selama kamu dalam keadaan demikian itu. ( HR Imam Muslim)
* Jurus
kesepuluh : Do’a pamungkas
Mendoakan
orang yang mendholimi dan menyakiti kita dengan doa yang baik adalah suatu yang
luar bisa, seperti yang dilakukan rasulullah SAW terhadap penduduk Taif. Orang
tidak akan dapat mendoakan orang yang menyakitinya dengan doa’ yang baik
kecuali orang yang berhati mulia, dan itulah salah satu ciri-ciri penghuni surga.
Inilah
kesepuluh jurus tersebut, jikalau anda tidak setuju dengan penamaannya dengan
judul di atas, silahkan anda memberinya nama dengan nama apa saja yang anda
sukai tapi saya yakin anda pun sependapat dengan saya inilah ahlaq yang
diajarkan rasulullah SAW untuk melatih kekuatan hati.
Hafalkanlah
kesepuluh jurus ini dengan baik pahami dan hayati maknanya dalam-dalam. Cobalah
disaat anda merasa disakiti orang, hadirkan jurus-jurus ini satu demi satu,
ajak hati anda untuk memahami menghayati dan membayangkan keagungan Ahlaq
Rasulullah SAW, katakan pada hati anda bahwa Rasulullah SAW adalah suri
tauladan bagi orang yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat yang
dijanjikan Allah. Semoga dengan demikian kita tidak akan mudah merasa sakit
hati.
Selamat mencoba…!
Semoga bermanfaat.
Source :
www.addhiyaullami.org
BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Rasulullah SAW Mengajarkan 10 Jurus Kebal"Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.
"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA