Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Kisah Stanford University |
Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa
mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard
dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.
"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang
pria lembut. "Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.
"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.
Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan
harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi
nyatanya tidak.
Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan
untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.
"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa
menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang
pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti
tidak punya waktu untuk mereka.
Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar
dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul.
Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan
tersebut.
Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang
putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan
bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan.
Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini.
bolehkah?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.
Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan
memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar,
"Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan
meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."
"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat,
"Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah
gedung untuk Harvard."
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas
pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak,
"Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kalian
perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."
Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin
Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang.
Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata
pelan,"Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas,
mengapa tidak kita buat sendiri saja?"
Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan
kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan
perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah
Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak
yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.
Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu
universitas
favorit kelas atas di AS.
Kita, seperti pimpinan Harvard itu, terkadang silau oleh baju,
dan lalai.
Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya,
kadang sangat tak
ternilai. Jadi, janganlah kita sesekali mengabaikan atau meremehkan orang lain..
Source:ebook kumpulan cerita motivasi
BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Kisah Motivasi | Harga Sebuah Baju"Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.
"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA