Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Hidayatullah.com – Temuan terkini
tentang keampuhan khitan mengurangi penularan penyakit bukanlah hal pertama
kali dan satu-satunya. Para ilmuwan mancanegara telah banyak melakukan penelitian
ilmiah seputar khitan.
Karya-karya ilmiah mereka yang diterbitkan jurnal-jurnal
ilmiah terkemuka dunia semakin menguatkan kehebatan khitan dalam menanggulangi
aneka penyakit berbahaya yang ditularkan melalui hubungan kelamin, termasuk di antaranya AIDS dan kanker.
Hasil
penelitian terbaru seputar khitan atau sunat belum lama ini diumumkan di
pertemuan ilmiah tahunan ke-104 Ikatan Urologi Amerika (American Urological
Association, AUA). Urologi adalah ilmu bedah yang khusus menangani masalah
saluran kencing pria dan wanita, serta sistem reproduksi pria.
Dua temuan
penting menjadi bahan sorotan dalam acara itu. Selain terbukti mengurangi
terjangkitnya virus penyebab AIDS (HIV), khitan juga mengurangi bahaya cedera
saat persenggamaan. Hebatnya lagi, khitan ditemukan tidak mengurangi kenikmatan
hubungan suami istri.
Aman dan nyaman
Para ilmuwan
Australia menemukan bahwa sel-sel Langerhans ditemukan dalam jumlah paling
besar pada kulit khitan bagian dalam dari kemaluan pria. Sel-sel Langerhans ini
adalah sasaran awal proses penularan HIV melalui hubungan kelamin.
Peneliti di
benua kanguru itu meneliti 10 pria yang sudah berkhitan dan 10 pria yang belum
berkhitan. Kulit khitan bagian dalam memiliki kepadatan sel-sel Langerhans
lebih tinggi dibandingkan pada bagian-bagian lainnya dari kulit penutup
kemaluan pria. Kulit khitan bagian dalam ini dibuang ketika orang dikhitan, hal
ini menghilangkan permukaan kulit yang paling rentan terhadap penularan virus
AIDS. Namun patut dicatat bahwa khitan hanya mengurangi dan bukan mencegah sama
sekali bahaya terjangkiti penyakit AIDS.
Pada
penelitian berikutnya, para peneliti gabungan asal AS, Kanada dan Kenya
menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan fungsi seksual antara mereka yang
dikhitan dan yang tidak dikhitan. Namun
pria yang dikhitan mendapatkan keuntungan lebih. Mereka yang bagian ujung kulit
kemaluannya dibuang menghadapi bahaya lebih rendah terkena cedera saat
berhubungan badan dibandingkan rekan mereka yang tidak dikhitan. Cedera ini
meliputi pendarahan, tergores, teriris, lecet atau rasa pedih.
Namun bukan
berarti pria berkhitan boleh 100% merasa aman dari tertular AIDS. “Ini adalah
laporan penting yang menguatkan gagasan bahwa khitan tidaklah mengganggu fungsi
seksual dan bahwa khitan adalah unsur penting pencegahan HIV di Afrika
sub-Sahara. Pada saat yang sama, perlu ditegaskan bahwa khitan haruslah
dipadukan dengan cara-cara pencegahan HIV lain, seperti seks aman dan
pemeriksaan sukarela. Tidaklah cukup mengandalkan khitan saja untuk mencegah
penularan HIV”, kata juru bicara Ikatan Urologi Amerika (AUA), Ira D. Sharlip,
MD.
AUA
didirikan pada tahun 1902 dan berpusat dekat Baltimore, Maryland, AS. AUA
memiliki anggota berjumlah lebih dari 16.000 pakar urologi yang tersebar di
seluruh dunia.
Ada yang dikecualikan
Berdasarkan
penelusuran ilmiah oleh redaksi Hidayatullah.Com, keampuhan khitan menangkal
AIDS ini tidak berlaku bagi kaum pria yang melakukan hubungan kelamin dengan
sesama pria, (Men who have Sex with Men, disingkat MSM). Dalam kelompok ini
termasuk di dalamnya kaum homoseksual. Hal ini telah dibuktikan dalam
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gregorio A. Millett, M.P.H. dari
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, di Atlanta, AS.
Millett dan
rekan-rekannya melakukan pengkajian terhadap 15 hasil penelitian untuk
mengetahui kaitan antara khitan dengan penularan HIV atau penyakit-penyakit
lain yang tertularkan melalui hubungan kelamin. Pengkajian ini melibatkan
peserta berjumlah keseluruhan 53.567 orang yang termasuk dalam kelompok MSM,
52% di antaranya sudah dikhitan.
Para
peneliti itu menemukan hal aneh: meskipun kaum MSM yang dikhitan dan tertular
virus AIDS berjumlah lebih rendah daripada jumlah mereka yang tidak dikhitan
dan terjangkiti HIV, namun perbedaan jumlah ini tidaklah nyata, alias sama
saja. Sebaliknya, secara statistik kemampuan khitan mengurangi penularan HIV
ditemukan di kalangan MSM yang diteliti sebelum diterapkannya program
pengobatan antiretrovirus sangat aktif (HAART) di tahun 1996. Namun pasca
program HAART ini, secara statistik tidak ditemukan kaitan nyata antara khitan
dan penularan HIV.
Hal yang
sama ditemukan pula pada kasus penyakit-penyakit lain selain AIDS, yang juga
tertularkan melalui hubungan kelamin. Para peneliti itu menyimpulkan, secara
statistik tidak ditemukan kaitan nyata antara khitan dengan penularan aneka
penyakit tersebut di kalangan MSM. Dengan kata lain, tidak ada bukti statistik
nyata yang menunjukkan bahwa khitan dapat mengurangi bahaya penularan berbagai
penyakit kelamin pada pria yang berhubungan kelamin dengan pria.
Source:ervakurniawan,worprees,com/
BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Khitan Dapat Mencegah Penyakit Berbahaya (ILMUWAN)"Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.
"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA 0 Responses to "Khitan Dapat Mencegah Penyakit Berbahaya (ILMUWAN)"
Posting Komentar