Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Seorang
ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil
membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh
manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke
University. Walaupun ia ilmuwan muda
yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk
penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas kertas
penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya,
menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari
ilmuwan dan
pecinta kitab suci.
Salah satu
penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya
informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA.
Ayat
pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat "Fussilat" ayat 53
yang juga dikuatkan dengan hasil- hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli
embriologi dari Kanada. Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu
salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi.
Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: "...Sanuriihim ayatinaa
filafaaqi wa
fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq..." Yang artinya;
Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam
diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran".
Hipotesis
awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa" yang
memiliki makna "Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda -
tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat
Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia
beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen
manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir
tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA
atau DNA sampah.
Kenyataannya
DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil
hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai
pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.
Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau
bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).
Setelah
bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis
sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek
tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan
kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin
dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut
menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun
1999 pukul 2
pagi, ia menemukan ayat yang pertama "Bismillah ir Rahman ir Rahiim. Iqra
bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah dengan nama Tuhanmu yang
menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A'laq yang merupakan
surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya
setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara
cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.
Dalam
wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan:
"Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya
untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan
Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya
menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu
Dan Larhammar dari
Uppsala
University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.
Ahmad Khan
kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang
banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T,
C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang
apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.
Di akhir
wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku saya
"Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam
adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari
ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada
gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu
keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami
prinsip-prinsip ilmu
keperawatan
yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para
pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi
pendidikan atau pada level pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan
secara moral dan finansial.
Terbukanya
tabir hati ahli Farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk
Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore
adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat
56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit
karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand
Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya
sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.
Bunyi dari
surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut; "Sesungguhnya
orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke
dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Ditinjau
secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu;
Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung
ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III
(luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya
rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya
ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi
persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat
ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan
pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah menyisipkan
firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya lewat sel tubuh, kromosom,
pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana makhalqta hada batila, Ya...Allah
tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia.
Oleh : IYUS
YOSEP
Source: ebook Kumpulan cerita Islami
BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Ayat Suci dalam Kromosom Manusia"Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.
"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA 0 Responses to "Ayat Suci dalam Kromosom Manusia"
Posting Komentar