Anak Adalah Duplikat Dari Orang Sekitarnya



Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Suatu ketika di sebuah sekolah, diadakan pementasan drama. Pentas drama yang meriah, dengan pemain yang semuanya siswa-siswi disana. Setiap anak mendapat peran, dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yang diperankannya. Semuanya tampak serius, sebab Pak Guru akan memberikan hadiah kepada anak yang tampil terbaik dalam pentas. Sementara di depan panggung, semua orangtua murid ikut hadir dan menyemarakkan acara itu.

Lakon drama berjalan dengan sempurna. Semua anak tampil dengan maksimal. Ada yang berperan sebagai petani, lengkap dengan cangkul dan topinya, ada juga yang menjadi nelayan, dengan jala yang disampirkan di bahu. Di sudut sana, tampak pula seorang anak dengan raut muka ketus, sebab dia kebagian peran pak tua yang
pemarah, sementara di sudut lain, terlihat anak dengan wajah sedih, layaknya pemurung yang selalu menangis. Tepuk tangan dari para orangtua dan guru kerap terdengar, di sisi kiri dan kanan panggung.

Tibalah kini akhir dari pementasan drama. Dan itu berarti, sudah saatnya Pak Guru mengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah. Setiap anak tampak berdebar dalam hati, berharap mereka terpilih menjadi pemain drama yang terbaik. Dalam komat-kamit mereka berdoa, supaya Pak Guru akan menyebutkan nama mereka, dan mengundang ke atas panggung untuk menerima hadiah. Para orangtua pun ikut
berdoa, membayangkan anak mereka menjadi yang terbaik.


Pak Guru telah menaiki panggung, dan tak lama kemudian ia menyebutkan sebuah nama. Ahha…ternyata, anak yang menjadi pak tua pemarah lah yang menjadi juara. Dengan wajah berbinar, sang anak bersorak gembira. “Aku menang…”, begitu ucapnya. Ia pun bergegas menuju panggung, diiringi kedua orangtuanya yang tampak bangga. Tepuk tangan terdengar lagi. Sang orangtua menatap sekeliling, menatap
ke seluruh hadirin. Mereka bangga.


Pak Guru menyambut mereka. Sebelum menyerahkan hadiah, ia sedikit bertanya kepada sang “jagoan, “Nak, kamu memang hebat. Kamu pantas mendapatkannya. Peranmu sebagai seorang yang pemarah terlihat bagus sekali. Apa rahasianya ya, sehingga kamu bisa tampil sebaik ini? Kamu pasti rajin mengikuti latihan, tak heran jika kamu terpilih menjadi yang terbaik..” tanya Pak Guru, “Coba kamu ceritakan kepada kami semua, apa yang bisa membuat kamu seperti ini..”.


Sang anak menjawab, “Terima kasih atas hadiahnya Pak. Dan sebenarnya saya harus berterima kasih kepada Ayah saya dirumah. Karena, dari Ayah lah saya belajar berteriak dan menjadi pemarah. Kepada Ayah lah saya meniru perilaku ini. Ayah sering berteriak kepada saya, maka, bukan hal yang sulit untuk menjadi pemarah seperti Ayah.” Tampak sang Ayah yang mulai tercenung. Sang anak mulai melanjutkan, “..Ayah membesarkan saya dengan cara seperti ini, jadi peran ini, adalah peran yang mudah buat saya…”


Senyap. Usai bibir anak itu terkatup, keadaan tambah senyap. Begitupun kedua orangtua sang anak di atas panggung, mereka tampak tertunduk. Jika sebelumnnya mereka merasa bangga, kini keadaannya berubah. Seakan, mereka berdiri sebagai terdakwa, di muka pengadilan. Mereka belajar sesuatu hari itu. Ada yang perlu diluruskan dalam perilaku mereka.


***
Teman, setiap anak, adalah duplikat dari orang di sekitarnya. Setiap anak adalah peniru, dan mereka belajar untuk menjadi salah satu dari kita. Mereka akan belajar untuk menjadikan kita sebagai contoh, sebagai panutan dalam bertindak dan berperilaku. Mereka juga akan hadir sebagai sosok-sosok cermin bagi kita,
tempat kita bisa berkaca pada semua hal yang kita lakukan. Mereka laksana air telaga yang merefleksikan bayangan kita saat kita menatap dalam hamparan perilaku yang mereka perbuat.


Namun sayang, cermin itu meniru pada semua hal. Baik, buruk, terpuji ataupun tercela, di munculkan dengan sangat nyata bagi kita yang berkaca. Cermin itu juga menjadi bayangan apapun yang ada di depannya. Telaga itu adalah juga pancaran sejati terhadap setiap benda di depannya. Kita tentu tak bisa,
memecahkan cermin atau mengoyak ketenangan telaga itu, saat melihat gambaran yang buruk. Sebab, bukankah itu sama artinya dengan menuding diri kita sendiri?


Teman, saya ingin berpesan kepada kita semua, “berteriaklah kepada anak-anak kita saat kita marah, maka, kita akan membesarkan seorang pemarah. Bermuka ketuslah kepada mereka saat kita marah, maka kita akan membesarkan seorang pembenci, dan biarkanlah mulut dan tangan kita yang bekerja saat kita marah,
maka kita akan belajar menciptakan seorang yang penuh dengki…”


Peran apakah yang sedang kita ajarkan kepada anak-anak kita saat ini? Contoh apakah yang sedang kita berikan kali ini? Dan panutan apakah yang sedang kita tampilkan? Teman, percayalah, mereka akan selalu belajar dari kita, dari orang yang terdekatnya, dari orang yang mencintainya. Merekalah lingkaran terdekat
kita, tempat mereka belajar, menerima kasih sayang, dan juga tempat mereka meniru dalam berperilaku.


Saya berharap, bisa menjadi orang yang sabar saat melihat seorang anak menumpahkan air di gelas yang mereka pegang. Saya berharap menjadi orang yang ikhlas, saat melihat mereka memecahkan piring makan mereka sendiri. Sebab, bukankah mereka baru “belajar” memegang gelas dan piring itu selama 5 tahun,
sedangkan kita telah mengenalnya sejak lebih 20 tahun? Tentu mereka akan butuh waktu untuk bisa seperti kita.


Source:kumpulan cerita motivasi






BERBAGI DENGAN SATU KLIK!!!
"Anak Adalah Duplikat Dari Orang Sekitarnya"
Silahkan Share/bagikan kepada sahabat Anda Insya Allah bermanfaat.





Enter your email address:

Terima kasih telah berlangganan

Delivered by FeedBurner




"ARTIKEL MOTIVASI LAINNYA 0 Responses to "Anak Adalah Duplikat Dari Orang Sekitarnya"


Bantu Like Facebook kita, 
Untuk Suport Artikel Cerita Motivasi Selanjutnya. 
Terima Kasih...
 

Categories: motivasion story(2410), cerita dan artikel islami(2311), sedih dan mengharukan(261), ceritapenuh hikmah(2011), tentang motivasi(30123), kisahcerita inspirasi(2711),artikelkisah teladan( 2311 ), lucucerita humor( 1200 ), cerita dongeng motivasi( 701 ), cerita artikel pendek motivasi ( 1011 ), artikel cerita motivasi kerja ( 2411 ),islami cerita motivasi islam ( 313),kisah artikel motivasi(202),artikel islam motivasi(700),artikel cerita islam(201),artikel kesehatan hidup,artikel kisah teladan islam(284),artikel informasi kesehatan(212),cerita artikel sejarah motivasi (2011),kumpulan artikel cerita motivasi(91), artikel mengharukan penuh hikmah dan menginspirasi(4212),mengharukan cerita cinta(450),kisah cerita motivasi cinta (591),semua kumpulan puisi(3011),puisi cinta islam(57),puisi artikel motivasi(2012), motivasi puisi(2011),mengharukan puisi islam(201),inspirasi hidupnya (291),artikel baru,islami terbaru kisah(202),artikel motivasi cerita islami(601),motifasi cerita motivasi(301),hidup islam penyemangat(211),kisah artikel motivasi islam(560),cerita artikel islami memotivasi kehidupan(712),artikel cerita motivasi islami terbaru (101),artikel artikelmotivasi islam terbaru(851),motivasi cerita (2411),cerita artikel islami(2311),sedih cerita mengharukan(261),ceritapenuh hikmah (2011),kisahcerita inspirasi(2711),artikelkisah teladan(2311),lucucerita humor (1200),cerita dongeng motivasi(701),cerita artikel pendek motivasi (1011),artikel cerita motivasi kerja(2411),islami cerita motivasi islam(313),kisah artikel motivasi(202),artikel islammotivasi(700),artikel cerita islam(201),artikel kesehatan hidup,artikel kisah teladan islam (284),artikelinformasi kesehatan (212),ceritaartikel sejarah motivasi(2011),kumpulanartikel cerita motivasi(91), artikelmengharukan penuh hikmah dan menginspirasi(4212),mengharukan cerita cinta (450),kisah cerita motivasi cinta(591),semua kumpulan puisi(3011),puisi cinta islam,puisi artikelmotivasi(2012),kisah motivasi hidup(6),kisah-kisah menyedihkan(80),kisah sedih indonesia(500),ayoo indonesia bisa(301), indonesia motivasi(60),kristen tak ado motiasi(4), motivasi kristen musnah(7), artikel yesuc motivasi(0),artikel motivsi yecus musnah(1), motivasi puisi (2011),mengharukan puisi islam(201),inspirasi hidupnya (291),artikel baru,islami terbaru kisah(202),artikel motvasi cerita islami(601),motifasi cerita motivasi (301),hidup islampenyemangat(211),kisah artikelmotivasi islam (560),ceritaartikel islami memotivasi kehidupan (712),artikel cerita motivasi islami terbaru (101),artikel artikelmotivasi islam terbaru (851),resense.com(4500)motivatori indonesia(799)islam indonesia(2222)islam agama indonesia(990)non-islam agama kafir(543)buku islam(791)islamic ebook(708)coleksion motivasi(432)motivator-motivator indo(532)kumpulan ebook artikel islam(221)bidadari surgawi(50)Kata-Kata Bijak Kehidupn(6701),Artikel motivasi islami(6000) ,kegagalan(942),LANGKAH LANGKAH MENUJU SUKSES DALAM BELAJAR(1222), jadi mantu orang kaya(1),artikel(39124), cerita tentang cita cita(25), 100 kisah renungan singkat(1),Ibu ku istri ku(1),artikel tentang harapan(45),qoryah thoyyibah(3),cara mewujudkan impian(1),kata ulang tahun motiVaSI(2),KESABARAN(3532),kata tenangkan pikiran(1),Memotivasi orang yang kehilangan ayahnya(1),cerita mengharukan(176),pribadi yang disukai(39),kata mutiara ultah(48),bersyukur(5325),kata bijak malam ini(1),kumpulan kisah|cerpen sedih dan mengharukan (1),cerita motivasi islam (817),kisah hikmah seorang ayah (1), hikmad dibalik musibah (2),cerita tentang keikhlasan(29),Tantangan(533),dampak positif dan negatif dari mitos (1)kumpulan cerita motivas(6500),Tokoh Ulama Islam|Kata-Kata Mutiara Memotivasi|Kata-Kata Mutiara Penuh Hikmah|Kata-Kata Mutiara Menginspirasi|Kata-Kata Mutiara Islami|Kata-Kata Mutiara Dari Para Tokoh|Kata-Kata Mutiara Mengharukan|Kata Motivasi Kehidupan|Kata Motivasi Menginspirasi|Kata Motivasi|Penuh Hikmah|Kata Motivasi Islam.
www.florencefoto.com | Berbagi Cerita Motivasi - Artikel Motivasi >>Blogger.com >>Google.com >>Yahoo.com >>Bing.comReturn to top of page